Article #21


How Is School In Germany?



Hallo alle! Wie geht es euch? Immer gut und wunderbar, hoffe ich. Semoga kesehatan kalian selalu terjaga dan rezeki kalian selalu dilancarkan dan dilimpahkan oleh-Nya. Oke, di opening artikel kali ini gue bakal memulai dengan sebuah kalimat motivasi berbahasa Jerman. ahayyy!! Jadi, salah satu pengusaha tersukses di dunia mempunyai kalimat motivasi yang sangat populer, bunyinya yaitu “Es ist gut, Erfolge zu feiern, aber noch wichtiger ist es, die Lektionen zu ehren. Welche uns unsere Misserfolge gelehrt haben”. Yang artinya sendiri adalah “itu bagus untuk merayakan kesuksesan, tetapi ada hal yang lebih penting untuk menghormati pelajaran yang telah diajarkan oleh kegagalan kita.” Nah! Dari kalimat tersebut gue bisa mendapatkan suatu pelajaran, bahwa ketika kita sukses nantinya, jangan sampai kita meninggalkan segala hal yang kita dapat dari sebuah kegagalan sebelumnya. Gitu sobb.
            Oh iya, gue juga mau sedikit cerita juga nih. Jadi, senin kemarin tanggal 30 September 2019, gue baru aja ngejalanin tes On-SET yang berlangsung di Universitas Indonesia yang kemarin pernah gue ceritain di artikel sebelumnya. Tujuan tesnya sendiri itu adalah sebagai salah satu syarat yang dibutuhkan untuk ikut Aufnahme Prüfung TU Berlin yang akan berlangsung pada tanggal 30 Oktober 2019 nanti. Dan pastinya gue juga bakalan ikut melaksanakan tes tersebut. Nah, untuk hasil dari tes On-SET kemarin juga cukup memuaskan buat gue, karena apa yang gue bayangin itu sesuai dengan kenyataan yang terjadi ketika hasil tesnya keluar.
            Udah selesai ceritanya, langsung aja gue bahas pembahasan kita hari ini yaaa... seperti yang gue bilang pada bagian penutup artikel sebelumnya, kali ini gue mau ngebahas tentang tingkatan pendidikan yang berlaku di negara Jerman nih guys. Jadi, Jerman sendiri mempunyai beberapa jenjang dalam masalah tingkatan pendidikan yang harus dilaksanakan oleh masyarakat negara Jerman itu sendiri. Tingkatannya itu terdiri dari lima bagian, yaitu Kinderkrippe, Taman kanak-kanak (Kindergarten), Sekolah Dasar (Primary School/Grundschule), Sekolah Menengah (Secondary School) dan Pendidikan Tinggi (Higher Education). Sebenarnya sama saja seperti tingkatan pendidikan di Indonesia lho...tapi, untuk perbedaannya, langsung aja ya gue bahas dibawah ini!
1.    Kinderkrippe
Pertama, gue akan ngebahas mengenai Kinderkrippe. Nah Kinderkrippe sendiri sebenernya mempunyai arti yang bermakna penitipan anak kurang dari dua tahun, mungkin kalo di Indonesia mirip sama PAUD kali yaa. Biasanya anak-anak yang ada disini, kedua orang tuanya sama-sama bekerja sehingga mereka bisa disekolahkan atau dititipkan disini. Untuk masalah program belajar gausah dipikirin deh, karena disini anak-anak masih bermain seperti halnya anak balita yang masih dalam masa bermain. Perlu kalian ketahui bahwa Kinderkrippe sendiri tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah, yang artinya untuk memasukkan anak-anak kesini yang harus mebayarnya adalah orang tua mereka sendiri.
2.    Taman Kanak-kanak (Kindergarten)
Lalu, ada juga taman kanak-kanak atau bahasa Jermannya yaitu Kindergarten. Serupa dengan Indonesia, rata-rata usia peserta didik Kindergarten sendiri berumur 3-6 tahun. Nah, yang membedakan adalah disini tidak ada proses belajar mengajar seperti membaca dan menulis, anak-anak Jerman yang ada disini biasanya melakukan aktivitas yang bisa dibilang sangat cocok untuk anak pada usianya. Disini anak-anak bisa melakukan aktivitas yang mereka gemari, seperti : bermain di Spielplatz atau taman bermain, mewarnai, menggambar, membuat karya seni atau basteln, berenang, olahraga, atau bahkan masak bersama. Taman kanak-kanak di Jerman terbagi menjadi dua, ada yang full day dan juga ada yang setengah hari. Untuk kelas full day biasanya berlangsung dari pukul 8 pagi hingga pukul 4 sore, sementara untuk kelas setengah hari biasanya dimulai pada pukul 8 pagi dan berakhir pada pukul 1 siang. Masalah biaya ada taman kanak-kanak di beberapa negara bagian yang medapatkan subsidi dari pemerintah, tapi ada juga yang mengharuskan orang tuanya untuk membayar biaya sekolahnya itu sendiri.
3.    Sekolah Dasar (Primary School/Grundschule)
Selanjutnya gue akan bahas mengenai Grundschule. Sama halnya seperti di Indonesia, tingkatan yang satu ini berlangsung selama 6 tahun, tapi ada juga yang hanya berlangsung selama 4 atau 5 tahun. Hal ini bisa ditentukan berdasarkan wilayah dimana mereka tinggal. Kebijakan pemerintah Jerman hanya mengizinkan dan membolehkan anak yang sudah berusia tepat 6 tahun untuk masuk ke tingkatan yang satu ini. Jadi kalo ada anak yang umurnya 5 tahun tapi masih kurang 1 hari buat jadi 6 tahun, maka anak itu gabisa masuk ke tingkatan yang satu ini. Biasanya sekolah dasar di Jerman tidak dikenakan biaya dengan kata lain gratis dan kualitas pendidikannya pun sangat bagus. Orang tua hanya diberikan beban untuk membayar buku beserta alat tulis untuk anak mereka. Enaknya nih, kalo suatu saat buku tersebut rusak, maka pemerintah wajib menggantikan buku tersebut.
4.    Sekolah Menengah (Secondary School)
Untuk tingkatan yang satu ini dibagi lagi menjadi tiga bagian, disini gue bakal jelasin satu-satu dari masing-masing tiga jenis dalam tingkatan yang satu ini.
a.    Hauptschule
Hauptschule sendiri sebenernya diperuntukan untuk anak-anak yang bermasalah, anak yang berkebutuhan khusus ataupun anak yang bisa dibilang masih kekurangan dalam penerimaan materi pembelajaran pada saat Grundschule.
b.    Realschule
Realschule sendiri mungkin bila disamakan dengan Indonesia sama halnya dengan SMK, disini peserta didik diajarkan pada satu bidang terfokus yang memungkinkan mereka untuk lebih banyak melakukan praktek dibandingkan teori di dalam kelas. Biasanya setelah lulus dari sini, mereka akan melanjutkan Pendidikan mereka ke Berufbildung yang diinginkan dan bisa melakukan kegiatan Ausbildung. Berufbildung sendiri merupakan sekolah khusus yang diperuntukkan untuk suatu pekerjaan. Untuk mereka yang ingin melanjutkan ke Pendidikan yang lebih tinggi, mereka hanya bisa masuk ke Fachhochschule dan mereka tidak bisa untuk melanjutkan Pendidikan tinggi di Universität.
c.    Gymnasium
Nah Gymnasium disini bukan berarti tempat nge-Gym ya guyss, melainkan SMA versi Jerman. Kebalikan dari Realschule, disini mereka lebih banyak belajar teori dibandingkan dengan praktek secara langsung. Lalu, anak-anak lulusan Gymnasium bisa menentukan sendiri untuk melanjutkan Pendidikan mereka ke Fachhochschule ataupun Universität.
Itulah tiga pembagian dari tingkatan ini. Biaya Pendidikan pada fase ini juga ditanggung oleh pemerintah, seperti halnya pada saat di sekolah dasar, mereka hanya dibebani dengan pembelian buku dan alat tulis, tapi untuk masalah buku paket, sekolah sudah menyediakannya secara gratis.
5.    Pendidikan Tinggi (Higher Education)
Yang terakhir yaitu Pendidikan tinggi atau higher education. Pada bagian keempat tadi udah gue singgung sedikit, bahwa pada tingkatan kelima ini terdapat dua jenis yaitu, Universität dan Fachhochschule. Sebenernya, pada tingkatan ini tidak hanya terdapat dua jenis tersebut melainkan ada enam jenis lainnya, tetapi banyak orang dari seluruh dunia hanya memfokuskan diri pada Universität dan Fachhochschule. Banyak yang membedakan antara kedua tipe Pendidikan tinggi tersebut, tetapi yang paling mencolok adalah ketika kita memilih untuk masuk ke Universität, maka pembelajaran yang didapat lebih banyak merujuk pada teori sama halnya seperti kuliah biasanya. Sedangkan, di Fachhochschule pembelajaran yang didapat cenderung lebih banyak praktek dibandingkan pembelajaran mengenai teori di dalam ruangan.
            Nahhh karena udah dibahas semua kelimanya, berarti selesai artikel buat kali ini. Maafin deh ya kalau pendek banget tulisannya, semoga kalian tetap suka dan nunggu-nunggu gue. EH BUKAN. Tulisan gue maksudnya. Ehe. Dan semoga artikel yang satu ini bisa menambah wawasan kalian juga dan bisa menjadi sebuah informasi yang baru buat kalian yang mungkin akan melanjutkan studi kalian di Jerman atau bahkan buat kalian para ayah dan ibu yang ingin menyekolahkan anaknya di Jerman. "Kok ayah ibu? Emang pembaca lo ada bapak-bapak sama ibu-ibu juga?" Iya ada! Kalau lo semua yang baca ini nyuruh orang tua lo buat baca tulisan di blog gue HAHAHA. Dan ya, next article, gue bakalan ngebahas tentang seni Jerman yang berhubungan dengan teater dan drama musikal Jerman. So, bis hier bedanke ich mich für ihre Zeit, um mein Artikel zu lesen. Bis bald und tschüß!

Sources Article :

Source Image :



Comments

Popular posts from this blog

Article #19

Article #6

Article #20