Article #17

Oktober - Fest



            Hallo alle! Wie geht es dir? Pada sehat semua lah yaa pastinyaaa, karena gak ada yang nanya :'(, gue mau kasih tau langsung aja kalau kabar gue sendiri sekarang lagi seneng tapi di satu sisi gue lagi mencoba beradaptasi kembali dan harus mengatur ulang jadwal gue. HAHA KESYIAN :( Kenapa gitu? Jadi sekarang gue baru aja keterima jadi seorang barista amatiran (CIE ELAH HAHAH) di salah satu coffeshop yang ada di daerah Jakarta Selatan, namanya sendiri adalah Di Selatan Jakarta. Kalo ada yang nanya gitu kan, "part-time dimana?" Gue jawab "Di Selatan Jakarta!" Huazeekkkk!! Asal jangan aja ada yang nanya lagi "selatan dimananya?" Please.
            By the way guys, gue mau cerita dikit deh gimana kesan pertama gue dan perasaan gue pribadi sebagai orang yang bisa dibilang baru aja merasakan yang namanya mencari uang dengan tenaga sendiri. Nah, sebenernya gue sendiri orangnya suka kopi dan gue ngeliat a job as a barista itu sounds cool dan asik banget, apalagi sekarang-sekarang ini yang tentang kopi lagi hype abisss. But gue ngambil part-time job sebagai barista bukan cuman buat gaya-gayaan lho ya! Tapi juga gue mau menambah lembaran pengalaman gue, supaya gue mempunyai sesuatu yang bisa gue manfaatin kedepannya. Ich höffe, dass ich gute benehmen bekommen kann, yup harapan gue semoga pengalaman ini bisa menambah suatu prinsip dan sikap positif di dalam diri gue sendiri.
            Udah beres ceritanya, segitu aja dulu ye bossqu. Gue mau lanjutin dengan pembahasan kita hari ini. hari ini kita akan membahas tentang salah satu festival atau perayaan yang paling ditunggu-tunggu di negara Jerman, yaitu Oktoberfest, seperti yang gue bahas sedikit kemarin. Langsung aja yuk kita cusss mulai mengulik, apa sih itu kira-kira Oktoberfest? LOS GEHTTTT!!!!
            Oktoberfest sendiri merupakan festival tahunan yang berdurasi selama kurang lebih 2 mingguan yang terpusat di kota München, Bayern, Jerman pada akir bulan September dan awal bulan Oktober. Pengunjung dari festival ini tidak hanya masyarakat Jerman lhoo!! Tapi masyarakat dari seluruh dunia juga ikut merasakan dan merayakan festival yang terkenal dengan negara Jerman ini. Kurang lebih ada sekitar 6 juta orang per-tahunnya yang ikut merayakan festival ini di kota München, dan uniknya, banyak juga negara lain ikut mengadakan festival ini juga menjadikan kota München sebagai model utama demi terselenggaranya festival yang serupa dengan Oktoberfest. Bahkan tidak sedikit juga yang menamai festivalnya dengan sebutan yang sama, yaitu “Oktoberfest” itu sendiri.
            Berhubungan dengan Oktoberfest, ada dua hal yang wajib muncul di festival ini, yaitu sosis dan bir. Seperti yang sudah kita bahas kemarin dan juga seperti yang kita tau, bir sendiri merupakan salah satu ciri khas yang cukup melekat pada negara berjuluk der Panzer ini, begitu juga dengan beragam hidangan pengeyang perut yang pastinya berbahan utama sosis. Bahkan upacara pembukaan dari festival ini ditandai oleh pembukaan tong bir besar oleh Walikota München sembari mengatakan “O’zapft is!” yang berarti “Telah dibuka!”. Biasanya bir ini juga dihidangkan dalam gelas berukuran satu liter yang disebut “Maß”.
           Untuk bir nya sendiri, panitia hanya mengizinkan bir yang diproduksi oleh produk local negara Jerman yang nantinya akan disajikan di suatu Bierzielt. Apa itu Bierzielt ? Bierzielt sendiri merupakan sebuah tenda, dimana bir disajikan dengan kapasitas cukup untuk menampung ribuan orang. Wahh...kebayang gak sih ramenya kaya apa?
            Loncat dari bahasan diatas, jika ada minuman, pasti ada makanan. Nah, selain menu utama yang merupakan hidangan tradisional Jerman yang berbahan dasar sosis, di festival ini juga banyak disajikan makanan yang berbahan dasar ayam. Untuk kalian yang cinta banget nih sama mie, disini juga pasti disajikan makanan yang bernama Käsepätzle atau bisa disebut juga dengan panggilan “mie keju”. Ada juga cemilan khas negara Jerman yang berbahan dasar kol, yaitu Sauerkraut. Rasa dari Sauerkraut sendiri terbilang cukup asam, tapi cemilan ini sangat cocok disantap ketika Oktoberfest sedang berlangsung. Hidangan lain yang juga terdapat di festival ini adalah buntut sapi panggang yang merupakan makanan tradisional dari negara bagian Bayern. Ini juga bisa dijadikan alternatif bagi para wisatawan muslim yang inhin merasakan kemeriahan Oktoberfest di negara aslinya tanpa menghawatirkan daging yang digunakan haram atau halal. Tapi kembali lagi ke individu masing-masing ya....untuk yang masih ragu, mungkin berkeliling melihat suasananya saja sudah cukuo, hehe.
            Ngomong-ngomong nih ya, Oktoberfest sendiri mempunyai sejarah yang cukup menarik untuk kita bahas. Jadi awalnya, Oktoberfest ini merupakan acara kondangan loh guys, pada tahun 1810, pernikahan dari seorang pangeran Bavaria Ludwig dengan Putri Therese von Sachen Hildburghausen menjadi akar dari salah satu festival terbesar di dunia ini lhoo. Acara pernikannya sendiri berlangsung selama kurang lebih 5 hari lamanya, mulai dari 12 Oktober sampai ke 17 Oktober. Lama banget, kaya perang 5 hari 5 malam.
            Nah, karena hal ini dianggap sebagai salah satu hal penting dari bagian sejarah Jerman, munculah Oktoberfest sebagai salah satu wujud untuk memperingati peristiwa bersejarah tersebut, hanya saja durasinya yang diperpanjang.
            Festival ini juga bukan sembarang festival loh guys! Pengelola festival ini sendiri dikelola oleh lembaga resmi dari kota München, dengan situs Oktoberfest.de. kalo di Indonesia mungkin bisa kita samain dengan acara perayaan kota Jakarta, yaitu Pekan Raya Jakarta. Hal ini dilakukan karena selain untuk memperingati peristiwa penting tersebut, festival ini juga digunakan sebagai salah satu media atau jalan untuk me-represent negara Jerman, khususnya München ke dunia. Baik itu dari segi tempat wisata, kulturnya maupun juga kuliner khasnya itu sendiri.
            Ada fakta lucu juga nih gengs! Kalo dulu mungkin Oktoberfest ini diadakan untuk merayakan pesta pernikahan, kalo sekarang festival ini juga dijadikan sebagai ajang mencari jodoh loh. Uniknya lagi, cewek-cewek yang menggunakan baju tradisional Jerman, yaitu Dirndl punya kodenya sendiri buat ngasih tau status mereka ke cowok-cowok yang hadir di festival tersebut. Gue kasih tau nih ya, kalo cewek tersebut mengikat pita di tengah bajunya, tandanya si doi masih perawan, kalo pitanya ada di kanan menandakan bahwa doi udah taken atau bahkan udah nikah. Nah kalo pitanya di belakang itu tandanya doi itu janda atau mungkin bisa saja seorang pelayan di festival tersebut, lain halnya kalo pita tersebut diiket di sebelah kiri yang menandakan bahwa doi masih single atau bahasa ngenesnya tuh masih jomblo HAHAHAAH. Ngaca Arya, astaghfirullah. :(
            Dan yaaa!!! Dengan diakhiri kalimat jomblo, maka tulisan gue hari ini gue akhiri karena dirasa udah cukup kali yaa pembahasan kita secara mendalam tentang Oktobefest ini yang emang gue buat sengaja nerhubungan dengan artikel yang kemarin. Berhubung ini udah masuk bulan September, jadi next article gue bakal nulis dengan Jakarta yang kembali menjadi topik utamanya. Gue harap tulisan gue ini bisa menambah informasi buat kalian semua dan tentu bisa memusnahkan kegabutan kalian walau hanya sesaat CIYAAAA HAHA. Gue akhirin dulu buat artikel hari ini, bis bald und Tschüß! Bye sodara-sodara!

Sources :


Image Source :


Comments

Post a Comment

Comment here and I will read it every time! Danke schön!

Popular posts from this blog

Article #19

Article #6

Article #25 (BANDUNG 1)