Article #18 (Jakarta 3)
Sosok Asli Jakarta
Hallo
alle! Wie geht es euch? Ich höffe auf eure gute Gesundheit, immer! By the way
guys, gue baru aja dapet pengumuman
hasil B1 Prüfung gue dan yaa hasilnya
ga begitu bikin gue puas, karena ada dua poin yang bikin gue merasa gagal. Walaupun
begitu, gue yakin dibalik semua ini bakal ada kesuksesannya sendiri dan yang
harus gue lakuin sekarang hanyalah berserah diri sama yang di atas dan selalu
berusaha sekuat tenaga gue sembari berharap good
fortune ada di deket gue. Aamiin.
And
then, gue lagi khawatir nih sama kondisi udara yang ada di provinsi Riau.
Yup, seperti halnya beberapa tahun yang lalu, kabut asap kembali lagi
menyelimuti Provinsi Riau. Menurut BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika) sendiri, tingkat kesehatan udara dari Provinsi Riau sempat menyentuh
titik merah, bahkan ungu yang berarti sangat tidak sehat. Penyebabnya sendiri
dikarenakan oknum-oknum yang ga bertanggung jawab nih gengs, tentu saja asap
ini muncul karena adanya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Gue berharap
kabut asap cepet-cepet ilang dan buat kalian yang ada di Riau sana, gue rasa
kalian bisa mengurangi aktivitas diluar rumah kalaupun kalian harus keluar
rumah jangan lupa untuk memakai masker yaa guys! And air putih, duh ini penting banget nih, jangan lupa dan jaga
terus kesehatan kalian ya guys!
Nah, seperti yang gue bilang ke
kalian di artikel sebelumnya bahwa gue hari ini akan menulis artikel dengan
tema kota Jakarta, karena ini udah menjadi kebiasaan gue di awal bulan untuk
mengulik lebih jauh tentang ibu kota Indonesia ini dan mungkin kedepannya gue
juga ga menutup kemungkinan untuk menulis dengan tema kota lainnya yang ada di
Indonesia. Topik utama gue hari ini adalah untuk membahas salah satu suku asli
yang berasal dari provinsi DKI Jakarta, kalian sendiri pasti tau dong yaaa.
Yup, yaitu Suku Betawi, okedeh no basa-basi lagi kita mulai aja pembahasan kita
hari inii. Los geht, meine Freunde!
Suku Betawi, seperti yang gue bilang
sebelumnya Suku Betawi merupakan salah satu suku bangsa dari Indonesia yang
isinya penduduk yang umumnya adalah keturunan yang bermukim di Batavia atau
lebih kita kenal sebagai Jakarta dari mulai abad ke-17. Menurut sensus penduduk tahun 2010, penduduk
Suku Betawi berjumlah kurang lebih 7 juta jiwa. Ada beberapa pihak yang
berpendapat bahwa Suku Betawi bermula dari hasil perkawinan antar etnis dan
bangsa pada masa dulu.
Kata Betawi sendiri secara etimologi
mempunyai banyak asal mulanya. Menurut salah satu sejarahwan Indonesia, yaitu
Ridwan Saidi asal mula kata Betawi mempunyai beberapa acuan, diantaranya adalah
: Pitawi (berasal dari bahasa Melayu
Polinesia Purba), Betawi (berasal
dari Bahasa Melayu Brunei), dan Flora
Guling Betawi (cassia glauca). Tapi, menurutnya (Ridwan Saidi) asal mula
yang paling mendekati adalah Flora Guling
Betawi (cassia glauca), berasa anak IPA banget nih gue HAHA. Hal ini
dinyatakan oleh beliau karena ada beberapa nama daerah di Jakarta yang juga
mempunyai nama yang berasal dari nama flora,
seperti Gambir, Krekot, Bintaro, Grogol dan masih banyak lagi.
Di sisi lain, pada era pasca
kemerdekaan orang berdarah Betawi menjadi minoritas di ibu kota ini. Mengapa
begitu? Hal tersebut dikarenakan banyaknya penduduk yang berpindah dari luar
Jakarta dan memutuskan untuk mengadu nasib di kota Jakarta. Pada tahun 1961
penduduk yang berpredikat sebagai Suku Betawi hanya mencakup kurang lebih 22,9%
dari sekitar 2,9 juta penduduk yang tinggal di Jakarta. Tapi dibalik itu, hal
ini juga menyebabkan banyaknya darah Betawi yang tersebar ke luar Jakarta, kok
gitu sih? Iyadong, karena semakin banyaknya imigran yang berpindah ke kota
Jakarta, semakin tergeser pula penduduk suku Betawi yang tinggal di Jakarta dan
memutuskan untuk pindah ke luar Jakarta. Itulah mengapa suku Betawi sekarang
tidak jarang ditemui di luar kota Jakarta.
Dari segi kebudayaan, Suku Betawi
sendiri mempunyai rumah adat yang dinamakan dengan Rumah Kebaya, alas an
pemberian nama ini diakibatkan karena bentuk atap dari rumah ini sendiri
berbentuk seperti lipatan baju kebaya. Pakaian adat dari Suku Betawi cukup
khas, karena Suku Betawi mempunyai asal mula yang tidak berjauhan dari budaya
Melayu, menjadikan pakaian tradisional yang juga tidak terlalu berbeda jauh,
yaitu baju koko Betawi untuk pria dan baju kurung untuk wanita. Bahasa
sehari-hari yang digunakan oleh Suku Betawi sebenarnya merupakan bahasa
Indonesia, hal yang membedakan adalah logatnya yang menggunakan logat Betawi.
Dari sisi musik dan tari Suku Betawi mempunyai alat musik tradisional yang
cukup khas yang bernama “Gambang Kromong”. Selain itu ada juga alat music
lainnya, seperti keroncong tugu dan tanjidor. Tarian adat Suku Betawi memiliki
ciri khas yang terdiri dari perpaduan antara beberapa unsur budaya masyarakat
yang terkandung di dalamnya, seperti contoh yaitu Tari Jaipong.
Untuk masalah memanjakan lidah,
makanan khas dari Betawi juga termasuk ke dalam makanan yang terkenal dengan
kelezatannya. Makanan yang sangat popular dikalangan masyarakat Indonesia
adalah nasi uduk, yup ga susah untuk kita mencari nasi uduk di pagi hari karena
normalnya nasi uduk banyak disantap dan dinikmati sebagai menu sarapan. Selain
nasi uduk, makanan yang cukup popular dari Betawi adalah soto Betawi dan kerak
telor. Kalo yang bikin seger sih ada juga, dua minuman yang terkenal dari
Betawi sendiri adalah es doger dan juga bir pletok. Bir pletok merupakan
minuman Betawi, tapi jangan salah bir pletok ini ga mengandung alkohol lohh,
justru bir pletok ini berisikan rempah-rempah yang bisa membuat badan kita
cukup rileks dan bugar. Buat kalian yang susah tidur nih, bisa banget minum bir
pletok karena konon katanya bir ini bisa membasmi susah tidur kalian. bahan
dasar dari bir pletok sendiri adalah jahe merah, kayu angina, kayu merah, serai
dan lainnya. untuk es doger sendiri nih, pasti kalian semua juga udah tau kan
isinya apa secara minuman ini sering banget berlalu-lalang dijalanan komplek
atau bahkan mangkal di depan sekolahan. Isinya sendiri adalah es serut yang
dipadukan dengan santan yang berisi tape singkong, ketan hitam dan sirup,
sebagai pelengkap es doger juga sering disajikan dengan roti tawar dan susu
kental manis.
Okedeh, mungkin sampe sini dulu
pembahasan kita hari ini. Harapan gue sih, semoga salah satu keberagaman ini
bisa terus lestari sampai kedepannya, kalo bisa selamanya dehh. Next article, gue
bakal balik ke pembahasan seputar Jerman lagi, tapi gue sendiri belum punya ide
lagi nih HAHA, so tunggu aja di next article yaa guys! Bis dann und Tschuß!
Sources :
Image Souce :
Comments
Post a Comment
Comment here and I will read it every time! Danke schön!