Article #7 (Jakarta 1)


Hello Jakarta!



Hallo alles! I am back, hahahah kayak apa aja deh pake ‘I am back’ segala. Kayaknya kalo opening paragraph gue selalu nanyain kabar kalian, itu ngebosenin banget sih. Wajar lah gue jomblo sampe sekarang, ya alasannya sih simple. Ngebosenin. Lah kok gue malah curhat sih, baru juga opening paragraph haha. Kebanyakkan ketawa nih gue, oh iya by the way, kalian pasti pada tau lah ya sama kota yang namanya “Jakarta”, kira-kira apa sih kata pertama yang muncul di pikiran kalian, ketika kalian membaca nama kota tersebut? Yes, itu adalah ibu kota dari negara kita yang tercinta ini, Indonesia.
            Pasti kalian bertanya-tanya, kenapa gue tiba-tiba menanyakan tentang Jakarta? Jadi, seperti yang pernah gue bilang pada artikel gue yang kelima, bahwa gue akan join ke komunitas blogger Jakarta. Simple aja, Blogger Jakarta merupakan komunitas yang bisa menjadi tempat untuk para blogger yang berdomisili di Jabodetabek untuk bisa berkumpul, sharing, menambah teman dan tentunya belajar bersama. Nah, gue sendiri sebenernya belum jadi anggota dari blogger Jakarta dan syarat untuk menjadi anggota komunitas ini adalah dengan membuat artikel tentang kota Jakarta dengan frekuensi satu artikel per bulan.
            Pada artikel kali ini, gue mau mengulik dan membahas Jakarta secara umum dan gaya hidup di ibu kota negara Indonesia ini menurut sudut pandang gue. Okedeh kita mulai pembahasannya, di mulai dari “Apa sih Jakarta itu?”. Jakarta merupakan Ibu kota Indonesia yang dikenal sebagai kota metropolitan dengan padatnya jejak kaki penduduk asli dan juga penduduk luar Jakarta kayak gue ini. Jakarta sendiri merupakan kota yang menjadi tujuan favorit bagi para penduduk Indonesia untuk mengadu nasib dan memutar balikkan takdir. Bukan memutar balikan fakta ye. Selain itu, kota Jakarta juga merupakan tempat dimana pusat pemerintahan bertengger. Lalu lalu lalu, kota ini juga merupakan kota yang sangat bersejarah bagi negara Indonesia.
            Ngomong-ngomong tentang sejarah, Jakarta sendiri ditetapkan dan diresmikan pada tahun 1527. Baru aja tanggal 22 Juni kemarin Jakarta merayakan ulang tahunnya yang ke – 489. Tua banget kan breeee. Jakarta sendiri dahulu sempat mempunyai beberapa nama alias sempat gonta-ganti di antaranya adalah Sunda Kelapa, Jayakarta dan yang paling terkenal yaitu Batavia. Kalo masalah letak geografis, Jakarta berada di pulau Jawa. Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² dengan penduduk yang berjumlah 10.374.235 jiwa dan masih mempunyai potensi untuk bertambah di waktu mendatang. Jakarta sendiri merupakan kota metropolitan terbesar di Asia Tenggara dan urutan kedua di dunia setelah The Big Apple, New York City.
            Untuk mengunjungi kota ini kita bisa menggunakan bermacam moda transportasi. Yang paling banyak digunakan oleh masyarakat penjuru dunia adalah pesawat yang bisa dengan menggunakan akses seperti bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai gerbang utama untuk memasuki Indonesia. Jika kalian ingin menggunakan jalur darat, kalian bisa menggunakan kereta api yang akan berhenti di stasiun terbesar di Jakarta, yaitu Stasiun Gambir.
            Jakarta juga mempunyai ikon yang sangat terkenal bahkan menjadi ciri dari Jakarta itu sendiri, yaitu Ondel-ondel. Ya walaupun sebagian dari temen-temen gue disini takut sama yang namanya Ondel-ondel, boneka tersebut tetap menjadi daya Tarik yang sangat menonjol dari kota Jakarta selain kemacetan. Eh maap. Lalu, warga asli DKI Jakarta sendiri adalah Betawi. Nah, karakter warga asli Jakarta yang satu ini cukup lucu dengan logat khasnya yang biasanya keluar dengan lantunan sebuah pantun yang unik, tapi warga Betawi juga dikenal mempunyai karakter yang cukup keras. Jadi, jangan main-main ya sama warga Betawi, tar lo semua pada keok lagi.
            Nah guys, kalo kalian ke Jakarta pastiin kalian udah mengunjungi Kawasan Monas yaa guys. Jangan ke mall doang, dasar anak muda. Ikon Jakarta yang satu ini terletak di daerah Jakarta Pusat yang letaknya tepat di tengah-tengah kota Jakarta. Monas sendiri merupakan monument yang dibangun pada tahun 1959 dengan tujuan untuk mengenang jasa rakyat yang telah berjuang melawan penjajah Belanda. Oh iya, kalo kalian naik ke puncak paling atas dari Monas, kalian bisa melihat seluruh kota Jakarta dimana pun itu. Yang unik dari monumen ini adalah lapisan emas yang melapisi tugunya itu sendiri. Lapisan emasnya mungkin seberat beban hidup kalian, gadeng canda. Beratnya sendiri adalah 35 kg dan hal ini menjadi keistimewaan sendiri untuk tugu Monas.
            Nextt, kira-kira gimana sih gaya hidup warga Jakarta, khususnya para milenial Jakarta yang di cap sebagai anak paling hits dan gaul se-Indonesia? Menurut kacamata gue, gaya hidup warga Jakarta sangatlah konsumtif, upah minimum provinsi Jakarta aja ga cukup deh buat mengimbangi gaya hidup para milenial Jakarta saat ini. Eitss, tapi anak-anak Jekardah yang lagi baca ini jangan emosi ya! Gak semuanya kayak gitu kok, hehe. Ini hanya sebagian aja, jadi please jangan hujat gue ya!!! Peace love and gawl mamen.
           Dan ini dia 5 gaya hidup yang membuat dompet para kaum misqueen sendiri sendiri tambah misqueen kuadrat antara lain adalah Travelling, Nongki cantik atau ngopi di café yang hits, lalu juga outfits atau pakaian yang wajib banget bermerek dan kekinian, lalu untuk mendapatkan outfits yang oke banget tentunya shopping menjadi gaya hidup yang wajib bagi para milenial Jakarta, dan terakhir adalah jalan-jalan ke mall yang biasanya dibarengi dengan nonton bioskop.
            Dibalik semua gaya hidup tersebut, Jakarta juga mempunyai hal positif tersendiri. Kota ini merupakan kota yang paling pesat perkembangannya di Indonesia, jadi wajar aja anak milenial Jakarta itu di cap sebagai milenial paling hits se-Indonesia, karena dengan gaya hidup seperti yang gue jelasin di paragraf sebelumnya, mereka juga menyeimbangkan dan menyesuaikan diri dengan kota Jakarta yang bisa dibilang kota paling modern di Indonesia. Lalu, Jakarta juga merupakan kota yang memiliki pemasukkan yang cukup banyak. Kalo hal ini sih ga heran lagi, soalnya semua aktivitas yang berhuungan dengan masalah ekonomi negara terpusatkan di Jakarta.
            Di kota ini juga, semua orang dari Sabang sampai Merauke berkumpul dan hal ini menjadi daya tarik sendiri untuk Jakarta. Well, namanya juga ibu kota pasti mempunyai sisi positif dan negatif yang menonjol. Walaupun begitu gue bangga bisa mencicipi pedasnya dan kerasnya hidup di kota Jakarta.
            Mungkin segini dulu tulisan gue buat hari ini, dan hal yang bisa gue ambil dari hidup di Jakarta adalah terus berjuang dan jangan mudah menyerah biar gak misqueen dan bisa tetap hidup hedon. Eh enggak, maap becanda fwen. Pokoknya hidup di Jakarta ini ada plus minusnya dan semoga disini gue bisa bertahan hidup dan menjadi pribadi yang lebih giat dalam berusaha, gitooh.
           Dan yaaa semoga artikel ini bisa bermanfaat buat kalian dan bisa menambah pengetahuan kalian tentang ibu kota Indonesia, DKI Jakarta. See you on the next article! Bye!

Sources :




Image Source :

https://www.indonesia.travel/us/en/destinations/java/dki-jakarta

Comments

Popular posts from this blog

Article #19

Article #6

Article #25 (BANDUNG 1)